Tuesday 28 July 2015

Sejarah Porang history amorphophallus


Sejarah porang
 
      Dalam sejarah botani, keluarga besar Amorphophallus yang termasuk suku Araceae bermigrasi dari Asia Tropik ke Afrika. Selang beberapa masa, perjalanan berlanjut ke Filipina, Malaysia, Pulau Jawa dan kepulauan Pasifik. Sayang tidak tercatat siapa yang berjasa pertama kali membawa tanaman ini jalan-jalan melintasi banyak Negara. Mungkin botanikus kolonial Belanda yang memasukkanya ke Indonesia. Berdasarkan pendataan yang telah dilakukan oleh D.E Kay (1973; Tropical Products Instute, London) Amorphophallus ada 90 jenis. Museum botani Herbarium Bogoriensis sampai saat ini telah berhasil mengumpulkan contoh-contoh tanaman Amorphophallus sebanyak 20 jenis dari seluruh Indonesia.

Sedangkan menurut laporan C.A Backer dan RG. Backhuizen vd Brink Jr. (1968) di Jawa saja ada 8 jenis Amorphophallus. Beberapa Amorphophallus yang banyak ditemukan di jawa timur adalah Amorphophallus campanulatus forma hortensis (Suweg), Amorphophallus onchophyllus (Porang) dan Amorphophallus variabilis (Iles putih).

  Porang digunakan dalam Perindustrian, Dan obat. Seperti halnya talas, umbi Porang mengandung Kristal kalsium oksalat yang menimbulkan rasa gatal, tetapi bisa dihilangkan melalui proses pabrikasi.

Diantara komunitas ubi-ubian, Porang belum sepopuler ubi kayu, ubi jalar, ganyong, dan lain-lain. Namun kalau orang sudah mengenalnya, siapapun tidak ada yang sanggup untuk melepaskanya karena nilai ekonominya yang selangit